MOROTAI, Rangkaian Wonderful Morotai berhasil menggelar efent lomba mancing dengan memecahkan rekor baru yaitu Lomba Memancing Dengan Perahu Nelayan" di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Rekor yang diberikan di Pulau Morotai ini merupakan rekor ke 2 kalinya dan masih dalam potensi sumberdaya perikanan, yakni lomba Mancing dengan menggunakan kapal terbanyak di seluruh Indonesia untuk beberapa periode waktu kedepan, Kamis (29/09/2016) tadi, yang ikuti sebanyak 116 peserta. 70 diantanya berasal dari luar Daerah dan 3 dari manca Negara, yakni Tailand, Australia dan Malaysia. Sedangkan 46 lagi dari peserta lokal Maluku Utara. Dan pada pelaksanaan rangakaian acara Sail Morotai Tahun 2012 yakni bakar lobster terbanyak di Daruba Morotai, Maluku Utara juga memecahkan rekor Museum Republik Indonesia (MURI) pertama dengan nomor 5.568/R.MURI/IX/2012, karena jumlahnya yang banyak, yakni 2.012 ekor, jumlah ini disamakan dengan jumlah bilangan tahun pelaksanaan.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba kepada wartawan mengatakan, kegiatan lomba mancing ini merupakan kegiatan luar biasa karena, menurutnya, dapat memberi dampak kepada generasi muda untuk bangkit. Tidak hanya itu, karena juga laut yang begitu luas khususnya di Maluku Utara harus memperdayakan generasi muda untuk mengelola isi laut yang ada. “Dengan adanya kegitan ini, kita di kunjungi oleh pemancing dari Jakarta dan beberapa negara dan menunjukan sesuatu yang laur biasa. Olehnya itu, dengan adanya kegiatan ini, tentu dapat memancing kita semua untuk melihat dan mengelola hasil laut untuk mencapai kesejateraan masyarakat,” papar Gubernur Maluku Utara.
Selain itu, Pemerintah daerah sangat berterima kasih kepada semua pihak terkait dengan kerjasama untuk menyukseskan Wonderful Morotai dalam pelaksanaan lomba mancing ini yang di gelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara di bawah pimpinan Buyunh Rajiloen itu. Kegiatan tersebut dinilai sangat bermanfaat bagi masarakat sekitar, karena para pemancing yang di ikut sertakan dalam kegiatan tersebut, tak hanha masyarakat lokal, namun juga melibatkan para wisatawan asing sehingga Morotai bisa di kenal dengan satu destinasi baru yaitu: Wisata Mancing.
Gubernur juga menyampaikan bahwab “Kedepan harus di lakukan pengadaan kapal Inkamia sebanyak 200 hingga 250 di setiap tahun anggran sehingga bisa mengelola potensi laut di maluku utara, karna kegiatan semacam ini akan di laksanakan di setiap tahun anggran, di seluruh kabupaten/kota,”.
disela waktu terpisah, Kepala DKP Maluku Utara, Buyung Radjiloen mengatakan, kegiatan fishing Morotai tahun 2016 ini merupakan satu langka maju untuk mendorong peningkatan kesejatran masyarakat Nelayan sekitar dan Malut pada umumnya. Karena wisata mancing merupakan satu peluang tersendiri untuk pulau morotai dalam peningkatan ekonomi. Selain itu, Morotai bisa di kenal di dunia sebagi satu destenasi baru yakni wisata mancing, Ditambahkan, kegiatan yang diikuti 116 peserta ini juga melibatkan pemilik kapal nelayan. “Ada 70 peserta yang di datangkan dari luar Daerah Maluku Utara selain itu juga tiga di antaranya berasal dari manca negara, yakni, Australia, Taiwan dan Malaysia,” ungkapnya.
Buyung berharap, tiga pemancing yang berasal dari manca negara ini bisa menjadi informen bagi wisatawan lainnya sehingga Wisata Mancing di Morotai bisa dikenal Dunia. Kedepan, kata Buyung, komunitas macing mania ini bisa bekerja sama untuk meningkatkan kesejatraan. Sehingga kegiatan semacam ini bisa dijadikan agenda tahunan dan akan akan di laksanakan di seluruh kabupaten/kota, Malut”.